Apa
arti aku buat kalian? Apakah hanya sebagai pelengkap anggota yang di tempatkan
posisinya sebagai bagian anggota yang bisa melengkapi kekurangan itu? Ataukah
hanya sebagai bahan olok-olokan untuk membuat kalian tertawa? Dimana posisiku sebenarnya
buat kalian?
Aku merasa tak punya makna bagi kalian sebagaimana aku memaknai
setiap hari-hariku dalam kebersamaan bersama kalian. Aku merasa tak punya arti
di mata kalian seperti arti kalian untukku. Aku begitu menyayangi kalian karena
pertemuan itu. Aku menyayangi kalian semenjak kebersamaan itu. Aku memaknai
kebersamaan ini semenjak rasa persaudaraan itu muncul begitu saja dalam jiwaku.
Tak hanya sekedar kata “SAUDARA”, tetapi memang saudara yang nyata ku rasakan.
Akan tetapi, begitukah kalian memaknaiku? Aku tak merasakan
hal itu. Aku merasa tersisih dari persaudaraan itu. Aku merasa seolah seperti
barang yang dengan mudah terlempar begitu saja. Aku yang selalu menjadi bahan
tertawaan kalian setiap harinya saat kita ngumpul. Aku yang selalu menjadi
bahan untuk diperolok-olokkan saat tak ada lagi hal yang patut dibicarakan.
Bukankah begitu? Atau aku kah yang terlalu mengada-ada dengan semua perasaanku?
Mungkin kalian tak pernah ada di posisiku. Dengan semua masalah
yang menimpaku saat ini. Harusnya kalian tahu bagaimana sensitifnya aku.
Harusnya kalian mengerti ekspresi wajahku. Harusnya kalian paham bagaimana jika
berada di posisiku. Mungkin aku sudah cukup sabar untuk menjadi bahan tertawaan
kalian. Mungkin aku sudah jenuh untuk terus diperolok-olokkan. Bisakah kalian
sedikit mengerti?
Kau selalu mengatakan, kalau kita ga lengkap rasanya ga
asyik. Aku menyadari, kata-kata itu hanya untuk sebuah kesenangan. Coba untuk
mengerjakan tugas, adakah seperti itu? Alasannya banyak sekali, tugas kuliah
numpuk lah. Praktikumlah. Inilah. Itulah. Hanya sebatas kesenangan sajakah?
Kembali kepada aku yang merasa tersisihkan itu. Kalau
seandainya kalian menyadari kenapa aku seperti ini, mungkin semua akan kembali
normal seperti dulu. Dan aku merasa itu sangat sulit untuk memahaminya. Sangat
mudah untuk mengacuhkan apa yang ku rasa hingga aku tetap seperti ini dan
kalian tak ka pernah tahu. Please, hear my heart. Mungkin saat ini
kalian mengatakan bahwa aku berubah. Aku yang menjauh. Aku yang melarikan diri
dari kebersamaan kalian. Mungkin. Tapi memang itu adanya. Krena aku sudah bosan
untuk jadi bahan tertawaan kalian. Sangat sudah bosan dan jenuh. Maff bila aku
berubah.
0 comment:
Posting Komentar