Minggu, Desember 18

Tak Sesempurna Kata untuk Tuhan

olehh Yulia Gustina Nasrul di 12/18/2011 10:27:00 PM




Apa yang terlintas di benak anda ketika membaca kalimat ini “Tak sesempurna kata untuk Tuhan”? Apakah otak anda berpikir keras memikirkan kalimat ini? Atau hanya biasa saja? Coba saya tebak apa anda pikirkan,
ü  Mungkin anda memikirkan kata apa yang pantas untuk disampaikan kepada Tuhan.
ü  Mungkin yang ada di pikiran anda adalah kesalahan terhadap kata – kata yang anda gunakan selama ini dalam mendefenisikan kesempurnaan Tuhan.
ü  Atau mungkin anda berpikir kata – kata yang layak untuk memuji Tuhan.
ü  Atau satu lagi, bisa jadi anda tak memikirkan apa – apa tentang kalimat ini dan baru mulai untuk bertanya, kalimat apa ini?
Pabila asumsi saya benar, silahkan anda teruskan untuk membaca opini ini.
Teman – teman saya mengatakan, ini hanyalah sebuah ide konyol yang tak berarti. Kalimat macam apa ini? Pantaskah kami menjawabnya? Gila. You are crazy, dan lain sebagainya. Lalu, apakah anda juga akan mengatakan hal yang demikian? Saya rasa tidak. Menurut saya, kalimat “Tak sesempurna kata untuk Tuhan” ini perlu kita renungkan sejenak. Mengapa saya katakan demikian?
Apakah anda punya pacar, sahabat, teman kencan, kekasih atau yang special lainnya? Kata – kata apa yang pernah anda ucapkan memuji perfectly dia?
Seperti ini kah?
Sayang, ku persembahkan semua rasa ini untukmu. Jiwa dan ragaku juga akan ku persembahkan untukmu. Semua hanya untukmu sayang. Benar, aku menyayangimu lebih dari apapun.
Pernahkan kau memikirkan apa yang ku pikirkan? Aku mencintaimu sejak awal mengenalmu. Di mataku kau tampak begitu sempurna. Tak ada cacat sedikit pun.Untukmu, aku rela melakukan apa pun.
Kau bidadariku, kau permaisuriku dan kau lah kekasih sejatiku. Tiada hari ku habiskan tanpa bayanganmu. Tiada waktu ku sisakan tanpa mengingat senyummu. Kau begitu indah di mataku. Tetaplah ada untukku, karena aku tak bisa tanpamu.
Bintang hati yang selalu menyinari, kemanakah kau hari ini? Aku tak bisa dalam kegelapan tanpa cahayamu. Kau cahaya hidupku, kembalilah. Tolong kembali padaku. Aku tak mampu, ukir hari – hariku tanpa hadirmu.
Sayang, kamulah satu – satunya perempuan yang mampu meluluhkan hatiku. Kau mampu membawaku terbang dalam imaginasiku. Nafasku seolah tunduk padamu. Siapakah kamu wahai malaikat jiwaku?
Kamu sangat cantik hari ini.
Kamu juga sangat gagah saat ini.
Kau sangatlah sempurna dimataku. Tak ada yang lain selain dirimu.
Seperti itukah anda memuji pasangan anda? Dengan kata – kata yang sederajat dengan itukah? Oh, alangkah istimewanya kata – kata seperti itu walau hanya sebagai kegombalan saja. Alangkah indahnya kata – kata yang anda tuliskan dalam sebuah SMS atau melalai Blackberry, fb dll untuk menyatakan isi hati anda pada pasangan anda. Ketika saya membaca list status di facebook, saya tidak heran dengan hal seperti itu. karena, DULU saya lebih dari itu. Ungkapan seperti itu, hanya ungkapan untuk melampiaskan rasa saying sama kekasih kita.
Mungkin, anda ada sama dengan saya. Mengeluarkan kata – kata indah sebagai ungkapan rasa cinta yang teramat dalam. Berlebihan mungkin. Tapi hati mengingkari untuk kata berlebihan itu, karena kita merasa memang itu yang pantas sebagai ungkapan untuk sang pujaan hati.
Jika saya menanyakan pertanyaan ini,
ü  Apakah kata – kata anda yang paling special dalam memuji keagungan Tuhan (Allah SWT)?
ü  Bagaimana ekspresi anda saat mengungkapkan rangkaian kata – kata itu?
Saya coba jawab dengan beberapa asumsi (mungkin benar, mungkin salah):
ü  Ya Allah, Engkau Maha Sempurna, ‘tlah Kau ciptakan langit beserta bintang – bintang di angkasa. Telah kau ciptakan bumi beserta isinya. Begitu kuasa Engkau ya Allah.
ü  Alhamdulillah, terima kasih ya Allah, Engkau Maha pemberi rezki kepada umat-Mu.
ü  Ya Allah, Penciptaan-Mu sangatlah sempurna, tiada Tuhan melainkan Engkau ya Allah.
Kata – kata indah untuk memuji sang Khaliq. Allah azza wa jalla.
Menurut saya, “Hidup kita ibarat sebuah balon dan sebuah jarum”. Kita balon dan jarum adalah kehidupan. Ketika balon mendekati bagian jarum yang tumpul, maka kemungkinan besar ia akan selamat. Namun ketika mendekati bagian yang runcing dan tajam, maka balon akan meletus. Seperti itu juga dengan kehidupan. Ketika kita munculkan diri pada hiruk pikuk kejahatan , maka kita juga akan dengan segera terjerumus dalam hiruk pikuk tersebut. Namun saat kita hadirkan diri pada hal yang penuh dengan kedamaian, maka kita juga akan ikut damai.
Lalu, apa hubungannya dengan kata – kata yang di atas tadi? Begini, menurut saya: ungkapan yang sempurna dan menemukan kedamaian itu hanya ungkapan kasih saying kepada Allah yang telah menciptakan kita. Allah telah member kita nafas dan kehidupan. Allah yang memberi kita mata untuk melihat keindahan. Allah yang member kita kaki untuk berjalan melihat keindahan itu. Allah yang menganugrahkan kita cinta. Allah juga yang memberi kita kasih sayang. Fa biayyi ala i rabbikuma tukazzibaan. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
o   Allah memberi kita nafas, lalu kepada siapa kita ucapkan Kaulah nafasku, engkau harga diriku?
o   Allah memberi kita cinta, lantas kepada siapa cinta itu kita persembahkan? Aku mencintaimu lebih dari apa pun.
o   Allah satu – satunya Dzat yang memberi cahaya dalam kehidupan, lalu kata – kata ini bagaimana, kaulah bintang hatiku, menyinari setiap jejak langkahku.
o   Allah satu – satunya Dzat yang telah menciptakan kita, lalu mengapa kita masih berpaling dari-Nya? Apakah masih kurang dengan apa yang telah diberikan Allah kepada kita?
Adakah yang memberi cinta kepada kita sebelum Allah mengizinka cinta itu ada? Saya, anda dan semua manusia yang ada, ada beberapa dari kita yang sangat susah untuk membedakan antara cinta dan nafsu. Perlu diketahui, perbedaan itu sangatlah tipis. Ada orang mengatakan bahwa sayang itu dapat di ungkapkan dengan ciuman. Itu salah. Itu nafsu dunia.
Siapa saya?
Siapa anda?
Saya, adalah nada yang bicara pada piano tentang arti hidup dalam percintaan. Saya adalah pena yang selalu menari pada lembar kertas kasih sayang. Saya adalah music yang diciptakan oleh gitar keegoisan. Dan saya adalah cinta. Itulah defenisi saya terhadap diri saya sendiri, dulu.
Namun sebenarnya siapa saya? Saya adalah makhluk yang penuh dosa dengan mengagungkan ciptaan Allah melebihi saya mengagungkan Dia yang menciptakan saya. Saya adalah hamba yang lebih mengutamana kekasih dunia daripada sujud kepada Allah yang memberi nafas kepada saya. Itulah saya yang sangat saya sadari. Saya berharap, saya bisa berjalan sesuai arah angin yang ditentukan Allah terhadap saya. Semoga yang terbaik untuk kita semua. Allahuma amiin.
Kawan – kawan, renungkan dengan baik, dimanakah posisi Allah saat ini di hati anda? Renungilah kawan.,.,.,.,..,

0 comment:

 

Tanpa Nama Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei