Rabu, Mei 30

Caving, Goa Baba

olehh Yulia Gustina Nasrul di 5/30/2012 02:31:00 AM





Caving diambil dari kata “cave” yang berarti gua, dapat diartikan sebagai kegiatan atau olah raga penelusuran gua. Caving sangat erat hubungannya dengan kegiatan ilmiah dalam Speleologi (ilmu tentang gua). Itulah sebabnya caving dan speleologi merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan.
Kali ini saya akan menceritakan sedikit pengalaman saya di Goa Baba yang saya datangi beberapa bulan yang lalu. Ini adalah kali ke dua-nya saya memasuki goa setelah Harau. Pengalaman ini sangat luar biasa bagi saya. Selain pelajaran, juga banyak sekali hal unik yang saya temukan. Indah. Kali ini saya ditemani oleh empat orang saudara saya dan tiga orang senior yang saya sebut sebagai uda-uni pendamping.
Dari mulut goa, kami mengetahui bahwa goa ini adalah “goa hidup” karena masih ada aliran sungai dari dalam goa.  Beberapa langkah dari mulut goa, suasana hening mulai terasa. Cahaya juga perlahan hilang hingga tidak ada celah untuk masuknya cahaya lagi. Yang ada hanya cahaya dari headlamp dan senter yang kami nyalakan.
Memasuki goa, kami mulai mencium bau guano. Guano merupakan hasil akhir dari proses pencernaan pada kelelawar yang hidup di dalam goa.
Di dalam goa kami menemukan berbagai ornament goa yang sangat indah. Ada dua macam ornamen goa yang kami temukan yaitu ; 1) ornamen hidup : ornamen ini masih bisa untuk tumbuh lebih besar dan panjang lagi karena masih ada aliran air yang membawa batuan kapur, 2) ornamen mati : Ornamen yang tidak bisa lagi untuk tumbuh lebih besar karena tidak ada lagi aliran air pada ornamen tersebut yang membawa batuan kapur.
Berbagai ornamen goa mulai terlihat menghiasi dinding – dinding goa, lantai goa dan bagian atap goa. Ornamen – ornamen yang kami lihat adalah :
1.    Gorden           : Berbentuk tirai yang kami temukan pada saat berada di mulut goa yang mana terdapat pada bagian atap goa.
2.    Stalagtit               : batuan kapur yang mengarah ke pusat bumi.
3.    Stalagmit             : Batuan kapur yang menumpuk di dasar goa dimana semakin keatas semakin kecil.
4.    Pilar                     : Stalagtit dan stalagmit yang telah menyatu sehingga bentuknya seperti tiang.
5.    Sudarstow            : Berbentuk stalagtit tetapi kecil dan banyak, terdapat pada bagian atap goa.
6.    Gourdam             : Berbentuk seperti petakan sawah. Gourdam yang kami lihat ini dialiri oleh air sehingga bentuknya nyaris sama dengan sawah yang sedang dialiri oleh air.
7.    Draperies            : Berbentuk seperti sirip ikan, tipis dan tumbuh pada bagian dinding goa.
Ornamen ini terbentuk dari batuan kapur yang terbawa oleh aliran air.  Ornamen – ornamen goa yang kami temukan tidak hanya berada pada satu tempat, tetapi tersebar di setiap bagian gua.
Selain itu, pada aliran sungai yang ada di dalam goa, ditemukan satu jenis fauna yaitu udang. Dalam melaksanakan penelusuran di dalam goa ini, ternyata hening tidak selamanya menemani kami. Pekikan burung mulai menggema. Jenis burung (aves) yang kami temukan pada bagian dalam goa adalah burung walet (Collacalia fuciphag) dan kelelawar, selain itu juga ada jenis amfibi yaitu katak.
Flora yang kami temukan di dalam goa hanya satu, yaitu jamur dengan ciri – ciri : bentuk seperti payung dan menempel pada guano yang terdapat pada lantai goa.
Penelusuran terus kami laksanakan, hingga akhirnya kami sampai pada mulut goa ke -2. Pada mulut goa ini kami mulai mengambil sampel flora dengan ciri – ciri sampel dengan cara dan ketentuan yang telah di ajarkan. Cara mengambil sampel ini ada dua, yang pertama untuk tumbuhan berbatang yaitu dengan memotong minimal 30 cm dan memiliki bunga/buahnya. Yang kedua untuk tanaman herbaceus  (tanaman yang banyak mengandung air) dengan cara mengambil seluruh bagian dari tumbuhan tersebut. Untuk info lebih lanjut, silahkan inbox di yulia_1012@yahoo.co.id ^_^

0 comment:

 

Tanpa Nama Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei