Caving diambil dari kata “cave”
yang berarti gua, dapat diartikan sebagai kegiatan atau olah raga penelusuran
gua. Caving sangat erat hubungannya dengan kegiatan ilmiah dalam Speleologi
(ilmu tentang gua). Itulah sebabnya caving dan speleologi merupakan dua istilah
yang tidak dapat dipisahkan.
Kali ini saya akan menceritakan sedikit pengalaman saya
di Goa Baba yang saya datangi beberapa bulan yang lalu. Ini adalah kali ke
dua-nya saya memasuki goa setelah Harau. Pengalaman ini sangat luar biasa bagi
saya. Selain pelajaran, juga banyak sekali hal unik yang saya temukan. Indah.
Kali ini saya ditemani oleh empat orang saudara saya dan tiga orang senior yang
saya sebut sebagai uda-uni pendamping.
Dari
mulut goa, kami mengetahui bahwa goa ini adalah “goa hidup” karena masih ada
aliran sungai dari dalam goa. Beberapa
langkah dari mulut goa, suasana hening mulai terasa. Cahaya juga perlahan
hilang hingga tidak ada celah untuk masuknya cahaya lagi. Yang ada hanya cahaya
dari headlamp dan senter yang kami nyalakan.
Memasuki
goa, kami mulai mencium bau guano. Guano merupakan hasil akhir dari proses
pencernaan pada kelelawar yang hidup di dalam goa.
Di
dalam goa kami menemukan berbagai ornament goa yang sangat indah. Ada dua macam
ornamen goa yang kami temukan yaitu ; 1) ornamen hidup : ornamen ini masih bisa
untuk tumbuh lebih besar dan panjang lagi karena masih ada aliran air yang
membawa batuan kapur, 2) ornamen mati : Ornamen yang tidak bisa lagi untuk
tumbuh lebih besar karena tidak ada lagi aliran air pada ornamen tersebut yang
membawa batuan kapur.
Berbagai
ornamen goa mulai terlihat menghiasi dinding – dinding goa, lantai goa dan
bagian atap goa. Ornamen – ornamen yang kami lihat adalah :
1.
Gorden : Berbentuk tirai yang kami
temukan pada saat berada di mulut goa yang mana terdapat pada bagian atap goa.
2.
Stalagtit : batuan kapur yang mengarah ke
pusat bumi.
3.
Stalagmit : Batuan kapur yang menumpuk di
dasar goa dimana semakin keatas semakin kecil.
4.
Pilar : Stalagtit dan stalagmit
yang telah menyatu sehingga bentuknya seperti tiang.
5.
Sudarstow : Berbentuk stalagtit tetapi kecil
dan banyak, terdapat pada bagian atap goa.
6.
Gourdam : Berbentuk seperti petakan sawah.
Gourdam yang kami lihat ini dialiri oleh air sehingga bentuknya nyaris sama
dengan sawah yang sedang dialiri oleh air.
7.
Draperies : Berbentuk seperti sirip ikan,
tipis dan tumbuh pada bagian dinding goa.
Ornamen
ini terbentuk dari batuan kapur yang terbawa oleh aliran air. Ornamen – ornamen goa yang kami temukan tidak
hanya berada pada satu tempat, tetapi tersebar di setiap bagian gua.
Selain
itu, pada aliran sungai yang ada di dalam goa, ditemukan satu jenis fauna yaitu
udang. Dalam melaksanakan penelusuran di dalam goa ini, ternyata hening tidak
selamanya menemani kami. Pekikan burung mulai menggema. Jenis burung (aves)
yang kami temukan pada bagian dalam goa adalah burung walet (Collacalia
fuciphag) dan kelelawar, selain itu juga ada jenis amfibi yaitu katak.
Flora
yang kami temukan di dalam goa hanya satu, yaitu jamur dengan ciri – ciri :
bentuk seperti payung dan menempel pada guano yang terdapat pada lantai goa.
Penelusuran
terus kami laksanakan, hingga akhirnya kami sampai pada mulut goa ke -2. Pada
mulut goa ini kami mulai mengambil sampel flora dengan ciri – ciri sampel
dengan cara dan ketentuan yang telah di ajarkan. Cara mengambil sampel ini ada
dua, yang pertama untuk tumbuhan berbatang yaitu dengan memotong minimal 30 cm
dan memiliki bunga/buahnya. Yang kedua untuk tanaman herbaceus (tanaman yang banyak mengandung air) dengan
cara mengambil seluruh bagian dari tumbuhan tersebut. Untuk info lebih lanjut,
silahkan inbox di yulia_1012@yahoo.co.id ^_^
0 comment:
Posting Komentar