Rabu, Oktober 23

Kenapa aku selalu Rindu, Cadas

olehh Yulia Gustina Nasrul di 10/23/2013 03:22:00 AM



Aku tak punya alasan pasti untuk sebuah perjalanan yang orang lain bilang aku tak kan sanggup melakukannya. Aku hanya mencoba menemukan sesuatu yang baru dalam hidupku, batinku. Ah tidak juga, aku telah terlalu sering menghabiskan waktu untuk hal yang satu ini. Berpetualang ke gunung. Ya, itu yang sering kulakukan. Mereka selalu bilang aku tak kan sanggup membawa carier dengan badanku yang kecil. Namun itu juga yang ku lakukan setiap kali mereka mengatakan hal yang sama, hingga mereka bosan. Kata-kata itu tak lagi keluar, tapi aku masih melakukan hal yang sama. Sampai sekarang aku masih belum menemukan jawabannya.
Alm. Soe Hok Gie sang demonstran pernah mengatakan “Hidup adalah soal keberanian menghadapi sesuatu yang kita tidak pernah mengerti, terimalah, hadapilah!” Ini bisa jadi. Ketika aku telah mengerti, aku akan berhenti.
Berdiri di sini, di cadas ini selalu ku rindukan. Menikmati angin yang menyentuh lembut pipiku, menatap hamparan bangunan di bawahku. Aku tinggi, berada di puncak gunung yang tak semua orang bisa melakukannya. Namun ada hal yang ku sadari di sini. Aku menyadari bahwa aku adalah makhluk yang kecil. Tak ada yang bisa melihatku di sini.
Dari kekosongan hatiku terdalam, ku hilangkan semua egoku, ku campakkan semua kesombonganku. Tak ada yang bisa ku banggakan dari hidupku. Semua milik-Nya yang Esa. Di sini, aku menikmati itu, menikmati kala hatiku meronta dengan penyesalan. Menikmati kala hatiku terenyuh pasrah. Di sini aku tersadar, aku hanyalah seonggok daging yang diberi nama. Lantas apa jadinya seonggok daging itu bila ia tidak mensyukuri. Di sini aku bisa menangis sekerasnya. Meraung sampai air mata tak lagi bisa menetes. Terisak hingga nafasku tak lagi terdengar. Hingga akhirnya, selalu ada penyesalan yang membuatku kalu.
Lelah tak kan menjadi penghalangku untuk kembali menginjakkan kaki di sini. Ketika kegelisahan mulai merasukiku, ketika hati mulai resah dengan dunia ini, ketika batin tak lagi menerima kehidupanku, ketika waktu memberiku kesempatan untuk pergi, aku akan kembali ada di sini, di cadas ini.

Apakah cadas ini yang membuatku rindu? Atau ratapan yang membuatku menghampiri cadas ini? Entahlah.

0 comment:

 

Tanpa Nama Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei